Kamis, 28 Juni 2012

Hati ibu seluas lautan, selapang dunia, bahkan lebih.
Gambaran bahwa hati ibu sedemikian luas memang tidak dapat dipungkiri. Begitu besar rasa kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Ketika masih dalam kandungan, ibu begitu memperhatikan kondisi  calon anaknya. Berbagai upaya dilakukan agar calon anaknya selalu terlindungi kesehatannya.

Bahkan, untuk menjaga kesehatan calon anaknya, ibu harus mengkonsumsi berbagai makanan sehat dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang menyehatkan badan. Selama sembilan bulan sepuluh hari, ibu harus mengandung calon anaknya. Dan, selama waktu itu pula ibu harus mengalami penderitaan yang tidak tergambarkan.Tidur tidak lelap.

Dan, ketika tiba saatnya melahirkan, maka pada saat itu ibu harus berjuang antara hidup dan mati. Ibu harus memperjuangkan kelangsungan hidup calon anaknya walaupun proses tersebut mengancam keselamatan dirinya. Ini merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.

Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.

Ibu melaksanakan semua itu dengan penuh kasih sayang. Bagi ibu, jika anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya. Tetapi, jika anaknya tidak nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati ibu menjadi gunda gulana dan tersiksa oleh berbagai kekawatiran. Begitulah, kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.

Kamis, 31 Mei 2012

Seperti mata air pegunungan yang sejuk dan menyegarkan atau juga seperti pelita yang kuat sinanya dan teduh cahayanya. Perjalanan 5 bulan bersama teman-teman dema menorehkan cerita dan pengalaman yang menjadi sumber inspirasi positif yang menggerakkan.

GLOBALISASI dan BISNIS

Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antara kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Dampak globalisasi dalam bidang ekonomi adalah menawarkan alternatif bagi pencapaian hidup yang lebih tinggi, mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetuhuan, memacu untuk meningkatkan kualitas diri, dan mudah memenuhi kebutuhan.
Era global membawa perubahan yang signifikan bagi manusia. Perubahan yang sangat mencolok terlihat di dunia pasar. Dulu ketika era global belum begitu bergaung, masyarakat cenderung melakukan setiap aktifitas jual beli dengan face to face. Berkat kemajuan teknologi, kini pasar tidak hanya terjadi secara face to face namun dapat dilakukan didunia maya. Inilah era modernisasi yang tak dapat dipungkiri lagi oleh kita. Berbagai manfaat yang didapat dari era modernisasi adalah kemudahan dalam setiap jual beli. Seandainya kita menjadi seorang penjual, kita tidak harus bertemu dengan pembeli, begitu juga sebaliknya. Selain itu dengan adanya kemudahan tekonologi tersebut akan menghemat waktu dalam transaksi jual beli.
 Internet adalah salah satu cara dimana manusia dapat melakukan berbagai aktifitas bisnis tanpa harus bertemu dengan pelaku bisnis lain. Dalam laporan "Peran Internet Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang dirilis oleh Deloitte Access Economics mewakili Google Asia Pasifik, menjelaskan kontribusi manfaat Internet terhadap ekonomi Indonesia mencapai 1,6 persen atau sekitar Rp 116 triliun atau setara 13 miliar dollar AS dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2011
Salah satu pasar on line yang sangat penting dan memiliki peran strategis di Indonesia adalah www.Duid.co.id . Duid adalah sebuah web on line yang berbasis pasar, dimana sangat penting dalam kegiatan jual beli diera modern saat ini. Duid.co.id memberikan layanan yang sangat baik bagi para masyarakat khususnya pelaku bisnis on line. Dengan melalui Duid.co.id para pelaku bisnis mendapatkan berbagai manfaat.
Pertama, Duid.co.id merupakan komunitas bisnis modern yang menghubungkan seluruh bisnis lokal di Indonesia. Semua direktori bisnis yang sudah ada, digabung menjadi satu dan dapat diakses di seluruh dunia. Maka, ini merupakan salah satu bisnis di Duid yang sangat menjanjikan. Para pelaku bisnis dunia dapat mengakses berbagai produk dari kita. Sehingga pasar yang kita capai tidak hanya dari Indonesia saja, namun juga mendapatkan para pembeli dari luar negeri. Dampak lain juga dirasakan oleh negara dimana setiap barang yang keluar masuk ke Indonesia akan dikenakan bea cukai. Inilah yang menjadi nilai tambah bagi negara dimana dapat menyumbang devisa.
Kedua, untuk bergabung dengan Dud.co.id cukup mudah dan tidak dipungut biaya baik bagi para supllier dan buyer. Para pengguna cukup melakukan registrasi di www.Duid.co.id . Tidak hanya itu di Duid.co.id memberikan banyak fitur yang mempermudah dalam kegiatan jual beli. Harapannya para para penjual dan pembeli akan mudah dalam segala transaksi sehingga meningkatkan nilai tambah.
Ketiga, Duid.co.id melakukan Secure Buyer and supplier sehingga sangat aman dalam kegiatan transaksi. Maka dari itu, adanya audit sangat membantu bagi para beyer dan Supllier. Bisnis on line yang kebanyakan berbasis kepercayaan antara penjual dan pembeli akan sangat riskan jika salah satu pihak berbuat curang. Maka dari itu di DUid.co.id melakukan audit guna memberikan rasa aman kepada semua pihak pelaku bisnis on line.
Keempat, di Duid.co.id kita tidak hanya dimanjakan dengan kegiatan jual beli. Yang paling menarik, disini jika kita menjadi pembeli maka kita dapat melakuakn tawar menawar terhadap produk yang dijual oleh perusahaan ataupun seseorang. Hal ini seperti dipasar riil dimana sering terjadi nego untuk mencapai kesepakatan harga. Namun jika dipasar nyata kita harus bertemu penjualnya. Di Duid.co.id kita tidak harus bertemu, namun bisa nego sesuka hati sesuai produk yang kita inginkan.
Kelima, jika di Duid.co.id tidak ada barang yang kita maksud, maka kita dapat memesannya dengan mudah. Sehingga kita tidak bingung untuk mendapatkan barang yang kita maksud. Tinggal membuka internet dan memesannya lewat Duid.co.id.
Kehadiran Duid sangat penting dalam dunia pasar saat ini. Dimana pasar saat ini mulai bergesar dari sector riil ke sector non ril. Artinya pasar saat ini mulai bergeser dengan melalui system on line dan tidak mempertemukan pelaku bisnis secara langsung. Berbagai kelebihan dari Duid tersebut dapat dijadikan jaminan bahwasanya bisnis on line melalui Duid sangat menguntungkan dan mudah.
Harapannya dengan adanya situs-situs on line seperti Duid.co.id maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia karena dengan mudah melakukan bisnis jual beli. Harapan yang sangat luas ditujukan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat mejadi negara yang maju baik dari sektor ekonomi pasar secara langsung (face to face) maupun pasar secara on line. 

Senin, 30 April 2012

KEBERSAMAAN
Persahabatan kita seperti formasi pes-Capre yang menyusun daerah pesisir. Kadang kita terhempas gelombang pasang bersama-sama. Kadang kita tertiup  oleh angin sore. Kadang kita tertempa oleh sinar matahari. Kadang juga kita diselimuti dinginnya malam dengan penuh ketegaan. Meringis kesakitan. Menjalar tak karuan. Rasa yang entah tak dapat dikatakan dengan kata-kata.
Tapi kawan, jangan takut. Karena kita bersama. Jangan menyerah kawan kebersamaan inilah yang dapat membangkitkan kita dari hempasan gelombang pasang. Jika engkau menyerah duluan, lihatlah kawan. Tengoklah kebelakang sebentar. Tengok kawan tetang perjuangan kita. Tengok kawan tentang kebersamaan kita. Dan apa yang kita rasakan ketika bersama-sama. Apa kita lupa dengan kebersamaan itu.
Lihat kawan dibawah laut sana. Kebersamaan kita seperti ikan nemo yang berenang bersama-sama. “Schooling” kata dosen kita. Bergerak bersama, menghindari mangsa dan mencari makan. Jangan menyerah kawan. Apa yang engkau rasakan sekarang. Mari bukalah hatimu. Bukalah. Serahkan pada sahabatmu semua. Apa engkau lupa engkau tidak sendiri kawan.
Kesedihan dan keresahan terkadang datang menyelimuti hati ketika kebersamaan itu di batasi oleh dinding waktu. Diakhir cerita q minta maaf buat teman-teman dema khusunya teman-teman PH maaf belum sepenuhnya bisa berkontribusi menciptakan kebersamaan itu. Mungkin ini baru sebatas keinginan di atas tulisan, tapi jujur ini tersirat dari dalam hati,,he,....he.

Sabtu, 31 Maret 2012


LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA PEMULIAAN


 








Disusun oleh:
Windi Amelia
09/283949/PN/11756

PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERIKANAN



LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

SEX REVERSAL

A.  Tujuan
1.      Mengetahui beberapa metode yang digunakan untuk sex reversal
2.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tiap metode
3.      Mengetahui metode yang digunakan untuk melihat kelamin ikan melalui pengamatan pada gonad ikan atau mengetahui jenis kelamin ikan dengan metode acetokarmin
4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode acetokarmin yang digunakan dalam melihat kelamin ikan

B.  Alat dan Bahan
1.      Sex Reversal
a.    Sprayer
b.    Aquarium
c.    Aerator
d.   Gelas ukur 5 mL
e.    Wadah bervolume 1 L
f.     Pengaduk
g.    Hormon tetosteron
h.    Alkohol 70%
i.      Alkohol 90%
j.      Benih nila
k.    Pakan
2.      Acetokarmin
a.    Alat Bedah (piring preparat, scalpel, gunting bedah, pinset)
b.    Object glass dan cover glass
c.    Mikroskop
d.   Kamera
e.    Larutan acetokarmin


C.  Cara Kerja
1.      Metode Oral
50 mg hormon tetosteron

Larutkan dalam 1L alkohol 70%

Masukkan dalam sprayer

Semprotkan larutan pada pakan

Mengkeringanginkan pakan

Pakan diberikan pada ikan yang dipelihara
2.      Metode Perendaman
90 mg hormon tetosteron

Masukkan dalam gelas ukur 5 mL

Larutkan dalam 0,5 mL alkohol 90%

Tuang dalam wadah berisi air 1L

Diaerasi 3 menit

Ambil 150 mL hormon, dicampur 3L air di akuarium

 Diberi aerasi

Masukkan ikan yang dipelihara





3.      Metode Acetokarmin
Ikan dibedah

Ambil gonade

Letakkan di object glass

2 tetes acetokarmin

Dicacah sampai habis

Ditutup dengan cover glass

Diamati dengan mikroskop

Hasil difoto

D.  Hasil Pengamatan
1.      Sex Reversal
Kelompok
SR
I
100%
II
98%
III
76%
IV
92%
Ratio jantan dan betina
a.    Pemberian pakan berhormon = 85:15
b.    Metode perendaman = 70:30





2.      Metode Acetokarmin
Kelompok
Ikan I
Ikan II
Kelompok I
Intersex
Kelompok II
Kelompok III
Intersex
Kelompok IV

E.   Pembahasan
Sex reversal merupakan cara pembalikan arah perkembangan kelamin ikan yang seharusnya berkelamin jantan diarahkan perkembangan gonadnya menjadi betina atau sebaliknya. Teknik ini dilakukan pada saat belum terdiferensiasinya gonad ikan secara jelas antara jantan dan betina pada waktu menetas. Sex reversal merubah fenotif ikan tetapi tidak merubah genotifnya. ( Masduki, 2010).
Teknik sex reversal mulai dikenal tahun 1937 ketika estradiol 17 b disintesis untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Pada mulanya teknik sex reversal ini diterapkan pada ikan Guppy (Poecilia reticulata), kemudian teknik ini dikembangkan oleh Yamamoto di Jepang pada ikan Medaka (Oryzias latipes). Ikan Medaka betina yang diberi metil testosteron akan berubah menjadi jantan. Dalam perkembangannya, sex reversal tidak hanya dilakukan beberapa hari setelah menetas yaitu sebelum gonad berdeferensiasi tetapi teknologi ini dapat diterapkan pula melalui embrio dan bahkan induk yang sedang bunting. Teknik sex reversal juga dapat diterapkan baik pada ikan konsumsi maupun ikan hias. Sex reversal dilakukan pada budidaya ikan untuk mendapatkan ikan dengan pertumbuhan cepat, mencegah pemijahan liar, mendapatkan penampilan baru serta menunjang genetika ikan (pemurnian ras ikan).( Zairin,2002). Sedangkan Menurut Gusrina (2008) keuntungan sex reversal dijabarkan sebagai berikut :
1.    Mendapatkan ikan dengan pertumbuhan yang cepat
Pada beberapa jenis ikan konsumsi ada beberapa jenis ikan dimana pertumbuhan ikan jantan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dari pada ikan betina, misalnya ikan nila, tetapi pada jenis ikan lainnya yaitu ikan mas pertumbuhan ikan betinanya justru lebih cepat dibandingkan dengan ikan jantan. Oleh karena itu bagi para pembudidaya yang akan memelihara jenis ikan tersebut dengan menggunakan populasi tunggal kelamin akan lebih menguntungkan daripada menggnakan  populasi dua kelamin.

2.    Mencegah pemijahan liar
Dalam kegiatan budidaya ikan jika memelihara ikan jantan dan betina dalam satu wadah budidaya, maka tidak menutup kemungkinan ikan tersebut pada saat matang gonad akan melakukan pemijahan yang tidak diinginkan pada beberapa jenis ikan yang memijahnya sepanjang masa, seperti ikan nila, ikan mas.
3.    Mendapatkan penampilan yang baik
Hampir semua jenis ikan hias yang berkelamin jantan mempunyai warna tubuh yang lebih indah dibandingkan dengan ikan bentinanya. Oleh karena itu, jika yang dipelihara pada ikan hias adalah ikan jantan maka akan diperoleh hasil yang lebih menguntungkan karena nilai jualnya lebih mahal.
4.    Menunjang genetika ikan yaitu teknik pemurnian ras ikan
Pada kegiatan rekayasa genetika misalnya ginogenesis akan diperoleh induk ikan yang mempunyai jalur murni. Induk ikan yang jalur murni ini akan mempunyai gen yang homozigot sehingga untuk melakukan perkawinan pada induk yang homozigot tanpa mempengaruhi karakter jenis kelamin ikan tersebut dilakukan aplikasi seks reversal pada induk galur murni sehingga pemurnian gen itu masih tetap bertahan.
Penerapan sex reversal dapat menghasilkan populasi monosex (kelamin tunggal). Kegiatan budidaya secara monosex (monoculture) akan bermanfaat dalam mempercepat pertumbuhan ikan. Salah satu tahap perkembangan ikan adalah larva dan post larva. Pada masa larva, kenampakan luar maupun struktur internal belum berbentuk seperti ikan dewasa. Sedangkan post larva, gonadnya belum berkembang. Perkembangan kelamin (deferensiasi kelamin) selanjutnya dipengaruhi oleh hormon kelamin. Menurut Yamazaki (1983), hormon kelamin merupakan perangsang utama pada gejala reproduksi seperti : diferensiasi gonad, gametogenesis, ovulasi, spermiasi dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder.
            Salah satu cara memperoleh ikan jantan dalam jumlah banyak adalah pembalikan kelamin (sex reversal) dengan pemberian hormon androgen selama masa deferensiasi. Sasaran pembalikan ini adalah ikan bergenotip betina, sebab untuk ikan jantan otomatis akan menjadi bergenotip jantan. Hormon androgen yang diberikan selama masa labil perkembangan gonad mempunyai pengaruh yang lebih dominant disbanding pengaruh hormon estrogen yang dihasilkan oleh gonad. Hormon yang dapat digunakan untuk membuat ikan genotip betina menjadi fenotip jantan adalah 17α metiltestosteron, 11-ketotestosteron, 17α-etiltestosteron, testosterone propionate, androsteron, androtenedione dan metal-androstenedione (Yamamoto 1953).
Ikan yang digunakan dalam praktikum sex reversal adalah ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Menurut Suyanto (1999), klasifikasi nila merah adalah sebagai berikut:
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Class                : Osteichtyes
Subclass           : Acantopterigii
Ordo                : Percomorphi
Subordo           : Percoidea
Famili              : Cichlidae
Genus              : Oreochromis
Spesies             : Oreochromis niloticus

Prinsip jantanisasi adalah dengan pemberian hormon 17 α-metiltestosteron (Zairin,2002). Hormon 17 α-metiltestosteron menghambat pembentukan gonad betina sehingga pada perkembangan selanjutnya yang akan berkembang adalah testis. Sedangkan proses betinanisasi/feminisasi menggunakan hormone estrogen untuk mengarahkan kelamin menjadi betina. (Anonim,2010).
Metode sex reversal pada praktikum kali ini menggunakan metode pakan berhormon memiliki kelebihan yaitu hormon yang dipecah akan mudah masuk karena terkandung didalam pakan, sehingga saat ikan makan hormon yang ada akan bereaksi. Pada stadia larva, ikan mudah terdeferensiasi karena pengaruh ransangan luar termasuk pakan. Metode ke-2 yang digunakan adalah metode perendaman hormon kelebihan dari metode perendaman hormon ini adalah mudah menyiapkan hormon, sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Metode perendaman hormon akan menyebabkan hormon masuk kedalam tubuh dan menuju organ tertentu seperti pada ikan jantan langsung manuju testis dan betina langsung menuju ke ovarium. (Suhendra, 1997). Kelemahan metode pakan berhormon adalah memerlukan dosis yang cukup tinggi. Kelemahan metode perendaman hormon adalah apabila dosis tidak tepat dapat menyebabkan stress pada ikan.
Acetokarmin merupakan salah satu modifikasi teknik pewarnaan yang digunakan untuk mewarnai gonad untuk pemeriksaan dengan mikroskop. Metode ini memilik beberapa kelebihan antara lain, praktis, mudah dan cepat pengerjaannya, tidak perlu peralatan khusus dan relative mudah.(Anonim,2011). Dalam metode ini, gonad ikan diambil untuk diperiksa. Setelah gonad terambil, maka dicacah dan ditetesi 2-3 tetes asetokarmin yang diletakkan di objek glass. Setelah dicacah ditutup cover glass dan diamati dibawah mikroskop.
Pada hari yang berbeda 3 metode diatas dilakukan, pada saat praktikum ikan yang digunakan yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan nila adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh peternak ikan Indonesia, baik melalui budidaya pembenihan maupun pembesaran. Laju pertumbuhan nila jantan lebih cepat dibandingkan dengan ikan nila betina. Berdasarkan pertimbangan ekonomi, maka pembesaran ikan nila diusahakan  yang populasinya jantan seluruhnya (Sinjal,2008). Ikan nila jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan alat kelamin sekunder dan alat kelamin luarnya. Alat kelamin sudah dapat dibedakan dengan jelas apabila ikan sudah mencapai berat 30-40 gram/ekor atau kira-kira berumur 2 bulan. Berdasarkan kelamin sekundernya, perbedaan jenis kelamin nila jantan dan betina dapat dilihat pada bagian perut, hidung dan rahang. Ikan nila jantan memiliki perut dan dagu berwarna gelap, bentuk hidung dan rahang agak lebar dan warna kebiru-biruan. Sedangkan ikan nila betina memiliki perut dan dagu berwarna putih hidung dan rahang berbentuk agak lancip dan warna tidak jelas. Alat kelamin betina berupa 2 lubang yang letaknya terpisah. (Cahyono,2000).
Menurut Pandian dan Varadana (1990) periode diferensiasi seks ikan nila sebagai berikut: Untuk Oreochromis morsombrcus 11-19 hari, untuk Oreochromis aureus 18-32 hari, dan untuk Oreochromis niloticus 25-29 hari.
Keberhasilan sex reversal dipengaruhi oleh jenis hormon, dosis hormone, lama perlakuan, dalam sex reversal hormon yang digunakan disesuaikan dengan tujuan sex reversal. Jika kita ingin melakukan maskulinasi maka hormon yang digunakan adalah hormone androgen dan sebaliknya jika kita ingin melakukan feminisasi hormon yang digunakan adalah esterogen. Pemberian hormon dengan dosis yang terlalu tinggi pada sex reversal akan mendorong sex reversal yang tidak sempurna sehingga bakal testis dan bakal ovary dapat dijumpai pada saat bersamaan.(Zairin, 2002). Semakin muda umur ikan peluang terbentuknya kelamin jantan pada sex reversal semakin besar dan semakin tua umur ikan peluang perubahan kelain betina ke jantan semakin berkurang.
Berdasarkan hasil praktikum, sex reversal dengan metode pemberian pakan berhormon mempunyai tingkat kelulusan hidup yang tinggi dari pada sex reversal dengan metode perendaman. Menurut Gusrina(2008) teknik sex reversal dengan metode oral tingkat keberhasilannya sekitar (95-100)% sedangkan teknik sex reversal dengan metode perendaman tingkat keberhasilannya 70-80 %. Pencampuran hormon pada pakan sangat efisien dalam pemakaina dosis hormone dan kemudahan dalam memperoleh pakan. Namun, pada awal pemberian pakan, larva justru menyesuaikan jenis pakan buatan sehingga apabila pakan tidak segera di makan, maka kemungkinan besar hormone akan tercuci ke dalam media budidaya. Tingkat keberhasilan dalam sex reversal dengan metode oral sebesar 80 %. Hasil ini tidak sesuai teori. Ketidakberhasilan ini disebabkan tidak semua pakan langsung dikonsumsi oleh larva ikan, sehingga ada kemungkinan hormon tercuci didalam media budidaya. Teknik sex reversal dengan metode perendaman tidak efisien karena efektifitas hormon berkurang karena jauh  menegenai target gonad, dan ikan dapat menjadi stress akibat proses perendaman. Tingkat keberhasilan dalam sex reversal dengan metode perendaman adalah 70%. Hal ini sesuai dengan teori, karena kurang efektifitasnya metode perendaman maka tingkat keberhasilannya lebih rendah dibandingkan metode oral.
Penjelasan metode acetokarmin telah sedikit disinggung pada paragraph 5 diatas. Adapun cara pembuatan larutan acetocarmin yaitu melarutkan 0,6 gram bubuk karmin dalam 100 ml asam asetat 45 %. Lalu larutan dididihkan selama 2-4 menit dan didinginkan. Kemudian larutan disaring dengan kertas saring dan disimpan pada botol tertutup rapat disuatu ruang.(Tim Asisten Genetika dan Pemuliaan Ikan,2011). Kelebihan acetokarmin adalah mempermudah pengamatan pembelahan sel dibawah mikroskop dan mudah digunakan. Selain itu pembuatan larutan asetocarmin tergolong mudah sebab bahan yang digunakan hanya karmin dan asetat(Gusrina,2008). Namun metode ini mempunyai kelemahan yaitu digunakan pada saat penelitian saja dan membutuhkan keterampilan tentang/dalam pemeriksaan gonad. Fungsi larutan acetocarmin adalah untuk mewarnai gonad, agar dalam pengamatandibawah mikroskop lebih mudah.
Dari hasil pengamatan didapat bahwa gonad jantan memiliki bentuk sel yang berukuran kecil sedangkan pada betina, sel-sel yang teramati berukuran besar. Sedangkan pada intersex terlihat bentuk sel yang kecil dan besar. Fase transisi/fase interseks yaitu fase peralihan kelamin, karena pergantian kelamin atau diferensiasi berlangsung pada fase overlap.(Kordi dan Famzil, 2010). Konsep seksualitas ikan salah satunya adalah gonokhorisme yaitu kondisi seksual ganda, yang pada ikan bertahap juvenile gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas statusnya( jantan/betinnya). Dari individu-individu ikan tersebut gonadnya menjadi ovarium dan setengahnya lagi menjadi testis.(Tambonan,2010). Dalam fase interseks akan ada fase perkembangan kelamin sehingga keberlanjutan akan terbentuk jenis kelaminnya. Dengan demikian pada fase interseks akan ada fase perkembangan kelamin sehingga ikan bisa memijah.

F.      Kesimpulan
1.      Ikan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus).
2.      Metode yang digunakan untuk sex reversal adalah metode perendaman hormon dan metode pemberian pakan berhormon. Metode acetokarmin digunakan untuk melihat kelamin ikan melaui pengamatan pada gonad.
3.      Kelebihan metode pakan berhormon adalah hormone mudah masuk kedalam tubuh, kelemahan metode ini adalah memerlukan dosis yang cukup tinggi
4.      Kelebihan metode perndaman hormone adalah sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Kelemahan metode ini adalah apabila dosis tidak tepat maka sex reversal tidak akan berhasil dan dapt menyebabkan stress pada ikan
5.      Kelebihan metode acetokarmin adalah mempermudah dalam pengamatan pembelahan sel dibawah mikroskop dan mudah digunakan. Kelemahan metode ini membutuhkan keterampilan dalam pemeriksaan gonad.



Daftar Pustaka
Anonima.2010.Sex Reversal. Sex Reversal < http: // defishery. Wordpress. com/ category /rekayasa – akuakultur / >. Diakses 2 November 2011.
Anonim. 2011.Sex Reversal Pada Ikan Nila. http://www.kpsk.kkp.go.id/ttg/detail-dttg/89/sex-reversal-pada-ikan-nila-dengan-aeromatase-inhibitor. Diakses tanggal 2 November 2011.
Cahyono, B. 2000. Budidaya  Ikan Air Tawar : Ikan Gurame dan Ikan Nila. Kanisius. Yogyakarta.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Kordi, G. dan Andi, T. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. Lily Publisher. Yogyakarta.
Masduki,E.Sex Reversal.http://www.supm-bone/index.php?aption =com_content dan view= article & id=72;sex-reversal. Diakses 2 November 2011
Pandian dan Varaday. 1990. Technique For Producing All-made and all triploid Oreochromis mossumbius. Printed In Manila Philipnes
Sinjal. 2008. Seks Reversal pada Ikan Tetra Kongo Stadia Larva. Jurnal Perikanan Akuakultur, Indonesia, 1(4):74-76.
Suhendra. 1997.Produksi Benih Ikan Nila Jantan Denga Rangsanngan Hormon Metil Tetosteron dalam Tepung Pelet. Jurnal Litbang Pertanian 24 (2). http : // pustaka.litbang. deptan.go. id / publikasi / p3242055 .pdf . Diakses tanggal 2 November 2011.



Suyanto, S.R. 1999. Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tambonan,M.I.2010. Seksual Ikan. Sekolah tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia. Sumatra Utara.
Tim Asisten Genetika dan Pemuliaan Ikan. 2011. Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan. Laboratorium Genetika dan Pembenihan Ikan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian. Universitas GadjahMada. Yogyakarta.
Yamamoto, T. 1953. Artificial Induction of Functional Sex Reversal in Genotipe Males of The Medaka (Oryzias latipes). Jurnal Exp. Zool., 123.
Yamazaki, F. 1983. Sex Control and Manipulation in fish. Aquaculture. 33.
Zairin.2002. Pengaruh Lama Waktu Perendaman Induk dari Dalam Larutan Hormon 17α-metiltetosteron terhadap nisbah koloni Ikan Guppy. Jurnal Aquakultur Indonesia













LAMPIRAN:

-          Kelompok I
   
Gambar 1. Jantan                          Gambar 2. interseks

-          Kelompok II(Windi Termasuk kelompok II)
   
Gambar 3. Jantan                          Gambar 4. Jantan   

-          Kelompok III
   


SELEKSI

A.  Tujuan
1.      Mengetahui teknik seleksi pada ikan
2.      Mendapatkan indukan yang berkualitas dalam pemijahan
3.      Memperoleh bibit unggul sesuai ukuran SNI
4.      Pemurnian suatu spesies untuk memperbaiki sifat yang terukur
5.      Mendapatkan ikan yang bagus untuk dipasarkan
6.      Mendapatkan fenotip yang diharapkan

B.  Alat dan Bahan
1.      Penggaris
2.      Timbangan
3.      SNI Ikan Lele benih sebar
4.      Bak kecil (Kelompok 3 dan 4)
5.      Bak besar (Kelompok 1 dan 2)
6.      Aerator
7.      Seser
8.      Benih ikan lele Pendederan IV (5-8 cm)
9.      Pakan ikan (pelet lele 782)

C.  Cara Kerja
1.      Persiapan
Bersihkan bak

                                          Pengisian air ± 40 cm

                                          Pemasangan Aerator




2.      Tebar
Ukur Panjang total benih lele tiap bak (besar dan kecil) 30 ekor

Pemilihan (seleksi) benih lele sesuai dengan ukuran SNI (pendederan IV)

Timbang berat benih ikan lele yang akan ditebar

Tebar benih yang telah diseleksi

Benih dipelihara selama 21 hari, beri pakan 2 x sehari, lakukan penyiphonan setiap 2 hari sekali

Apabila ada benih yang  mati, benih diganti dengan ukuran panjang yang sama

Pemanenan dilakukan dengan seleksi (berdasarkan ukuran SNI Pendederan IV yaitu 8-12 cm)















D.  HASIL PENGAMATAN
Kelompok 1 dan 2
Tebar Seleksi                                                          Panen Seleksi
No.
Panjang (cm)
Berat (gr)

No.
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
6.5
7

1.
9
6
2.
7
7.5

2.
10
7
3.
5
6

3.
8.7
5.8
4.
5.7
6.3

4.
8.3
7
5.
6
7

5.
8
6.8
6.
7.3
8

6.
10.5
9
7.
8
7.5

7.
11.6
8
8.
5.2
6

8.
8
5.8
9.
6
6.2

9.
8.6
7
10.
6
5.5

10.
8.7
6
11.
6.5
6

11.
9.4
8
12.
5.4
6

12.
8.4
6
13.
5
5.5

13.
8
9
14.
7.3
7

14.
10.9
8
15.
8
7.6

15.
11.8
7
16.
6.3
7

16.
9.8
9.5
17
5
6

17.
8.2
7.9
18.
6.5
5.5

18.
10.7
6
19.
5
7

19.
8.1
7.6
20.
5.5
6

20.
9.7
6.3
21.
5.5
6.3

21.
8.9
6
22.
6.7
7

22.
11.3
6.5
23.
7
8

23.
11.5
7
24.
7.2
7.9

24.
11.9
7.6
25.
6
6.4

25.
10.8
7
26.
6.5
6.6

26.
10.9
8
27.
5
5.3

27.
8.2
6
28.
6
6.5

28.
9.4
7.5
29.
7
7.3

29.
11.8
8.4
30.
7.4
8.3

30.
11.9
10
Rata2
6.25
6.673333

Rata2
9.766666667
7.256667