Kamis, 28 Juni 2012

Hati ibu seluas lautan, selapang dunia, bahkan lebih.
Gambaran bahwa hati ibu sedemikian luas memang tidak dapat dipungkiri. Begitu besar rasa kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Ketika masih dalam kandungan, ibu begitu memperhatikan kondisi  calon anaknya. Berbagai upaya dilakukan agar calon anaknya selalu terlindungi kesehatannya.

Bahkan, untuk menjaga kesehatan calon anaknya, ibu harus mengkonsumsi berbagai makanan sehat dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang menyehatkan badan. Selama sembilan bulan sepuluh hari, ibu harus mengandung calon anaknya. Dan, selama waktu itu pula ibu harus mengalami penderitaan yang tidak tergambarkan.Tidur tidak lelap.

Dan, ketika tiba saatnya melahirkan, maka pada saat itu ibu harus berjuang antara hidup dan mati. Ibu harus memperjuangkan kelangsungan hidup calon anaknya walaupun proses tersebut mengancam keselamatan dirinya. Ini merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.

Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.

Ibu melaksanakan semua itu dengan penuh kasih sayang. Bagi ibu, jika anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya. Tetapi, jika anaknya tidak nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati ibu menjadi gunda gulana dan tersiksa oleh berbagai kekawatiran. Begitulah, kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.