Hati ibu seluas lautan, selapang dunia, bahkan lebih.
Gambaran bahwa hati ibu sedemikian luas memang tidak dapat
dipungkiri. Begitu besar rasa kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.
Ketika masih dalam kandungan, ibu begitu memperhatikan kondisi calon
anaknya. Berbagai upaya dilakukan agar calon anaknya selalu terlindungi
kesehatannya.
Bahkan, untuk menjaga kesehatan calon anaknya, ibu harus mengkonsumsi
berbagai makanan sehat dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang
menyehatkan badan. Selama sembilan bulan sepuluh hari, ibu harus
mengandung calon anaknya. Dan, selama waktu itu pula ibu harus mengalami
penderitaan yang tidak tergambarkan.Tidur tidak lelap.
Dan, ketika tiba saatnya melahirkan, maka pada saat itu ibu harus
berjuang antara hidup dan mati. Ibu harus memperjuangkan
kelangsungan hidup calon anaknya walaupun proses tersebut mengancam
keselamatan dirinya. Ini merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada
anak-anaknya.
Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap
malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si
bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus
ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga
anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan
mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka
tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.
Ibu melaksanakan semua itu dengan penuh kasih sayang. Bagi ibu, jika
anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya. Tetapi, jika anaknya tidak
nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati ibu menjadi gunda gulana
dan tersiksa oleh berbagai kekawatiran. Begitulah, kasih sayang ibu
kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar